Empat desa yang biasa jadi langganan kebakaran hutan dan lahan saat ini menjadi pilotproject dalam penanganan Karhutla di Kabupaten Pelalawan, keempat desa oleh PT Riau Andalan Pulp And Paper RAPP diikutkan dalam Lomba Penanganan Karhutla.

"Selain sebagai pilot project, empat desa itu selama ini memang sangat rawan terjadinya karhutla," terang Manager CD PT RAPP Lukman Selasa.

Dijelaskan Lukman, dalam Lomba Penanganan Karhutla ini awalnya timbul s aat terj adi kebakaran hebat di awal tahun ini. Pada saat itu, Kabupaten Pelalawan dan di Riau umumnya terjadi Karhutla sehingga saat itu diterapkan dengan status siaga darurat bencana.

"Saat itu, kita melihatnya sangat minimnya peran serta masyarakat dalam berpartisipasi untuk menangani kebakaran yang terjadi," ujarnya Atas dasar itu, sambungnya, pihak perusahaan ingin memberikan stimulan kepada masyarakat untuk ikut bersama-sama dalam mencegah karhutla, PT RAPP bekerja sama dengan Pemkab Pelalawan dan instansi terkait menggelar program Desa Peduli Api yang dilaksanakan di empat desa yang ada di Kabupaten Pelalawan.

"Empat desa yang menjadi piiot project itu di antaranya Desa Sering Kecamatan Pelalawan, Desa Teluk Meranti, Desa Teluk Binjai dan Desa Pulau Muda yang ada di Kecamatan Teluk Meranti," sebutnya.

Dalam program itu, masih kata Lukman, pihaknya sengaja menggelar dari bulan Juli sampai September.

Alasan digelar pada bulan tersebut dikarenakan pada bulan-bulan itu kerap ter-j adi kebakaran hutan.

"Jadi jika dalam jangka waktu tiga bulan tersebut, tak terjadi kebakaran di empat desa maka kita akan berikan rewarddengan kriteria bahwa dai am waktu Juli-September, tidak ada kebakaran maka desa itu diberikan hadiah berupa bantuan sosial infrastruktur senilai Rpl 00 juta atau zero burning.

Tapi jika dalam waktu tiga bulan itu terjadi kebakaran dengan luas kurang dari 1 hektare dan bisa ditangani dalam 1x24 jam, maka desa tersebut akan diberi reward berupa bantuan sosial sebesar Rp50 juta," terang Lukman saat bersama Kasie Damkar BPBD Pelalawan, Asril dan Manager Fire and aviation PT RAPP Yuneldi.

Saat disinggung hasil sementara verifikasi di lapangan, Asril dari BPBD Pelalawan yang masuk menjadi tim verifikasi mengungkapkan bahwa hasil sementara verifikasi lapangan didapatkan hasil untuk di Desa Teluk Binjai terjadi kebakaran yang sudah melebihi dari kategori yang ditetapkan.

"Di Desa Pulau Muda yakni tepatnya di Tanjung Pandak, telah terjadi juga kebakaran yang menghabiskan lebih dari 1 hektare namun kurang dari 3 hektare. Dan di Desa Sering, terjadi juga kebakaran. Sedangkan di Desa Teluk Meranti, dari bulan yang ditetapkan untuk kategori program desa peduli api ini, hanya desa itu yang tak terjadi kebakaran," ungkapnya.

Asril menjelaskan bahwa pro gr am Desa Peduli Api yang ditaja oleh PT RAPP ini, bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pelalawan, Dinas Kehutanan Pelalawan dan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan.

Dari hasil evaluasi karhutla yang terjadi awal tahun 2014 ini, di Kabupaten Pelalawan sendiri ada 7 kecamatan yang rawan karhutla yakni Pangkakalan Kerinci, Langgam, Relai awan, Pangakalan Kuras, Bunut, Teluk Meranti dan Kuala Kampar.

"Dan untuk program ini, sebagai pilot project ya keem-pat desa itu. Karena itu, kami begitu apresiasi atas program yang ditaja oleh PT RAPP. Apalagi saat ini, kita telah membentuk Masyarakat Siaga Bencana, dimana anggotanya berjumlah 5 orang perdesa 3 orang perkecamatan," tutupnya.

Sukanto Tanoto Website

Sukanto Tanoto is a visionary entrepreneur and philanthropist. He is the Founder and Chairman of Royal Golden Eagle (RGE), which manages a global group of companies in resources manufacturing. Tanoto is also the co-founder of Tanoto Foundation, a philanthropy that aims to improve lives by alleviating poverty.